, ,

Gubernur Pramono Canangkan Integrasi Lapangan Banteng dan Gedung A.A. Maramis,Ciptakan Ruang Publik Baru

oleh -15 Dilihat

Majalah Jakarta Pusat – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, menghadiri acara Pencanangan Penataan Integrasi Lapangan Banteng dengan Gedung A.A. Maramis di Jakarta Pusat. Acara ini menandai dimulainya proyek strategis yang bertujuan menciptakan kawasan heritage terintegrasi sekaligus memperluas ruang publik bagi warga Jakarta.

Proyek ini merupakan bagian dari upaya membangun Formal-Heritage District, sebuah kawasan bersejarah yang tidak hanya mempertahankan nilai historis, tetapi juga menghidupkan interaksi sosial masyarakat. Dengan pendanaan non-APBD melalui kompensasi pelampauan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) oleh PT Bank Jtrust Indonesia, pembangunan dijadwalkan dimulai Juli 2025 dan ditargetkan selesai Maret 2026.

Lapangan Banteng: Dari Ruang Terbuka ke Destinasi Publik 24 Jam

Gubernur Pramono Anung menekankan bahwa Lapangan Banteng telah mengalami transformasi signifikan sejak dibuka 24 jam untuk publik. Awalnya, banyak yang meragukan apakah ruang ini akan diminati masyarakat. Namun, antusiasme warga terbukti saat perayaan HUT Jakarta ke-498 pada 22 Juni 2025, di mana sekitar 15.000 orang memadati Lapangan Banteng.

“Saya baru tahu, Bu, air mancurnya itu bagus. Orang yang hadir kurang lebih 15.000, duduk dengan rapi dan acara berjalan dengan baik,” ujar Pramono sambil tersenyum kepada para menteri yang hadir.

Ia mengundang Sri Mulyani dan Widiyanti Putri untuk melihat langsung suasana malam di Lapangan Banteng, di mana warga Jakarta kini kerap berkumpul menikmati keindahan air mancur dan ruang terbuka yang lebih hidup.

Gubernur Pramono Canangkan Integrasi Lapangan Banteng dan Gedung A.A. Maramis,Ciptakan Ruang Publik Baru
Gubernur Pramono Canangkan Integrasi Lapangan Banteng dan Gedung A.A. Maramis,Ciptakan Ruang Publik Baru

Baca Juga: Lugua Board Game Cafe Jakarta Pusat yang Seru dan Menyenangkan

Gedung A.A. Maramis & Optimalisasi Aset Negara

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa Gedung A.A. Maramis, yang dikelola oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), akan dioptimalkan sebagai bagian dari kawasan heritage.

“Kita sering meng-introduce prinsip the highest and the best use dari pemanfaatan aset negara, termasuk Gedung A.A. Maramis ini,” jelas Sri Mulyani.

Pendekatan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memaksimalkan nilai aset negara tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga sosial dan budaya. Integrasi dengan Lapangan Banteng diharapkan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat, sekaligus melestarikan warisan sejarah Jakarta.

Desain Integratif: Ramah Pejalan Kaki & Konsep Woonerf

Salah satu aspek menarik dari proyek ini adalah pendekatan desain yang mengedepankan pejalan kaki dan pesepeda. Konsep woonerf (shared street) akan diterapkan, menghilangkan batas kaku antara kendaraan dan pedestrian.

Dengan demikian, kawasan ini tidak hanya sekadar proyek fisik, tetapi juga membangun kembali hubungan emosional masyarakat dengan sejarah Jakarta. Gubernur Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk terus memperbanyak ruang publik di Jakarta.

Proyek integrasi Lapangan Banteng dan Gedung A.A. Maramis adalah langkah maju dalam menciptakan Jakarta yang lebih manusiawi, hijau, dan kaya sejarah.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.